Anak merupakan amanah Allah Ta’ala yang harus dipertanggungjawabkan di hadapan-Nya, anak shalih merupakan aset dan investasi yang agung , tidak hanya di dunia dimana seorang anak shalih
dapat membahagiakan kedua orang tuanya, dengan sikap ke-pribadiaannya
dan akhlaq yang mulia serta amal shalih dari Anak Shalih, akan
meninggikan kedudukan orang tuanya di dunia maupun di akhirat, hal ini
sebagaimana sabda Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam:
Anak Shalih merupakan impian semua orang tua, masyarakat serta Negara yang sangat membutuhkan generasi yang memiliki aqidah yang benar, amal yang shalih, akhlak yang mulia, akal yang cerdas, fisik yang sehat dan kuat serta dekat dan cinta kepada Allah Ta’ala dan Rasul-Nya.
Pendidikan anak hendaknya menjadikan kepribadian Rasul shallallaahu ‘alaihi wa sallam sebagai suri teladan bagi setiap anak dan pendidik muslim dalam seluruh aspek kehidupan. Setiap proses pendidikan seharusnya mengajak peserta didik untuk mengikuti jejak Salafus Shalih yaitu para Sahabat Nabi, Tabi’in dan Tabiut Tabi’in. Selain itu penting pula memberi motivasi agar selalu bersanding dengan ulama dan orang-orang shalih.
Tujuan pendidikan anak dalam Islam adalah untuk menyiapkan individu yang mampu mengemban tugas ibadah kepada Allah Ta’ala dan investasi manusia untuk kepentingan dunia dan akhirat. Islam tidak membatasi pengertian ibadah pada shalat, shaum, dan haji saja, tetapi segala apa yang dicintai Allah baik berupa ucapan maupun perbuatan, baik yang tampak (zhahir) maupun tersembunyi (bathin) yang dilakukan secara ikhlas dan benar sesuai tuntunan Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam maka akan bernilai ibadah.
“Jika seorang manusia meninggal, maka terputuslah amalnya kecuali karena tiga hal: sedekah jariyah (wakaf), ilmu yang bermanfaat dan seorang anak shalih yang mendo’akannya.”
(HR. Muslim no. 1631 dari Abu Hurairah radhiyalahu anhu)
Anak Shalih adalah hasil usaha yang harus dipersiapkan, diolah dan diperjuangkan untuk dididik agar memiliki kemampuan dalam mengemban tugas ibadah kepada Allah Ta’ala, karena ia nanti akan menghadapi tantangan zaman yang nantinya berbeda dengan zaman orang tuannya.(HR. Muslim no. 1631 dari Abu Hurairah radhiyalahu anhu)
Anak Shalih merupakan impian semua orang tua, masyarakat serta Negara yang sangat membutuhkan generasi yang memiliki aqidah yang benar, amal yang shalih, akhlak yang mulia, akal yang cerdas, fisik yang sehat dan kuat serta dekat dan cinta kepada Allah Ta’ala dan Rasul-Nya.
Pendidikan anak hendaknya menjadikan kepribadian Rasul shallallaahu ‘alaihi wa sallam sebagai suri teladan bagi setiap anak dan pendidik muslim dalam seluruh aspek kehidupan. Setiap proses pendidikan seharusnya mengajak peserta didik untuk mengikuti jejak Salafus Shalih yaitu para Sahabat Nabi, Tabi’in dan Tabiut Tabi’in. Selain itu penting pula memberi motivasi agar selalu bersanding dengan ulama dan orang-orang shalih.
Tujuan pendidikan anak dalam Islam adalah untuk menyiapkan individu yang mampu mengemban tugas ibadah kepada Allah Ta’ala dan investasi manusia untuk kepentingan dunia dan akhirat. Islam tidak membatasi pengertian ibadah pada shalat, shaum, dan haji saja, tetapi segala apa yang dicintai Allah baik berupa ucapan maupun perbuatan, baik yang tampak (zhahir) maupun tersembunyi (bathin) yang dilakukan secara ikhlas dan benar sesuai tuntunan Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam maka akan bernilai ibadah.
0 komentar:
Posting Komentar